Kamis, 25 Apr 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Kartu Multifungsi SMAGALAS

Pemberdayaan Tim IT menuju Sekolah Berbasis Digital

Rahmad Ardiansyah (Guru Sejarah)

Discaimer, tulisan ini hanyalah gagasan ide dan belum diimplementasikan.

Kartu pegawai dan tanda anggota mungkin sudah sangat umum dipergunakan di dunia kerja. Namun, bagaimana jika teknologi kartu pegawai diimplementasikan pada dunia pendidikan? Pada artikel kali ini saya akan menjelaskan gagasan saya mengenai pembuatan kartu multifungsi peserta didik guna mengefektifkan segala keperluan sekolah.

Apa itu Kartu Multifungsi SMAGALAS?

Kartu multifungsi SMAGALAS adalah kartu yang dapat mengakses segala fasilitas di SMAN 13 Semarang. Kedepannya konsep semacam ini akan banyak digunakan bukan hanya instansi bisnis melainkan dunia pendidikan. Konsep penggunaannya adalah siswa mendapatkan kartu pelajar dimana kartu tersebut terdapat barcode yang berfungsi untuk mengakses fasilitas SMAN 13 Semarang seperti perpustakaan, BK, Tata Usaha dan lain sebagainya. Melalui platform tertentu, sistem akan mendeteksi kunjungan siswa ke fasilitas sekolah sehingga dapat terekap secara mendetail kunjungan siswa untuk menjadi bahan laporan sekolah.

Fungsi Kartu Multifungsi SMAGALAS

Seperti yang dijelaskan diatas, Kartu Multifungsi SMAGALAS dapat digunakan untuk berbagai kegiatan dan menjadi kartu wajib bagi siswa SMAN 13 Semarang. Berikut adalah fungsi Kartu Multifungsi SMAGALAS :

  • Sebagai kartu tanda pengenal
  • Akses layanan perpustakaan, BK dan Tata Usaha
  • Alternatif kartu pengenal berbagai event seperti pemilos dan absensi acara
  • Sebagai kartu pembayaran dengan menerapkan e-money (optional)

Implementasi Kartu Multifungsi SMAGALAS

Penerapan Kartu Multifungsi SMAGALAS baru diterapkan pada perpustakaan digital SMAN 13 Semarang pada jenjang kelas X yang dimulai di tahun 2022. Kartu Multifungsi SMAGALAS berbentuk kartu osis dimana pada kartu tersebut menjadi identitas siswa dan wajib dibawa apabila datang ke perpustakaan. Bagi perpustakaan kartu ini dimanfaatkan untuk absensi kunjungan siswa. Melalui kartu tersebut siswa melakukan scanning barcode dan data absensi telah terekam di sistem operasi perpustakaan digital sekolah. Kartu ini juga dapat digunakan untuk peminjaman buku kepada siswa.

Proses yang dilakukan di perpustakaan bisa diimplementasikan di semua fasilitas sekolah sebagai contoh UKS, BK, Laboratorium sekolah, dan fasilitas lain. Bagi siswa kartu ini mempermudah dalam absensi tanpa harus mengantre untuk menulis absensi. Bagi sekolah kartu ini berfungsi sebagai alat absensi yang terekam dalam sistem operasi dan terdigitalisasi mengurangi penggunaan kertas.

Kartu Multifungsi SMAGALAS sebagai E-Money

Guna menambah fungsi yang lebih lengkap pada Kartu Multifungsi SMAGALAS dapat diterapkan fungsi e-money atau e-toll istilah yang lebih awam bagi masyarakat umum. Pihak sekolah dapat membuatkan custom card pada e-money yang kemudian diterapkan pada kartu multifungsi ini. Melalui kartu multifungsi dalam bentuk e-money dapat digunakan untuk pembayaran. Namun, ini hanyalah opsional mengingat tidak semua siswa membutuhkan e-money.

Penggunaan kartu sebagai alat akses fasilitas sebuah institusi sebenarnya sudah diimplementasikan di berbagai institusi seperti hotel, kampus, mall dan lain sebagainya. Namun masih sangat jarang sekolah yang mengaplikasikan teknologi kartu untuk hal tersebut. Hal ini dapat dipahami bahwa mengimplementasikan teknologi semacam ini akan menimbulkan konskuensi tertentu seperti perawatan sistem, pendanaan sistem operasi dan hardware scanner, edukasi ke seluruh warga sekolah dan lain sebagainya. Penggunaan kartu multifungsi ini dapat dikategorikan sebagai implementasi smartschool. Mealui kartu pintar ini diharapkan sekolah dapat memulai penggunaan teknologi – teknologi baru dalam dunia pendidikan.

Kelebihan dan Kekurangan Pemanfaatan Kartu Multifungsi SMAGALAS

Kelebihan

  • Memangkas waktu dalam absensi siswa
  • Merancang sistem terintegrasi melalui sistem kartu
  • Sebagai bentuk digitalisasi sekolah
  • Meminimalisasi penggunaan kertas

Kekurangan

  • Perlunya pembuatan sistem / software pendukung seperti slims serta hosting / local host
  • Perlunya tenaga IT yang mampu mengoperasikan sistem
  • Pengadaan kartu dan barcode scanner
penulis
Rahmad Ardiansyah

Tulisan Lainnya

0 Komentar

KELUAR