Rabu, 06 Des 2023
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Esensi Sejarah Peminatan dalam Kurikulum 2013

Digitalisasi Dunia Pendidikan Masa Transisi Pandemi

Sejarah menjadi mapel yang diuntungkan dengan adanya kurikulum 2013. Bagaimana tidak, Sejarah yang awalnya hanya mendapatkan porsi 2 jam pada kurikulum KTSP kemudian menjadi dua kali lipat dengan adanya mapel baru “Sejarah Peminatan”. Tentu saja dengan adanya peningkatan ini membuat banyak suara sumbang terhadap mapel Sejarah sendiri. Banyak yang mempertanyakan alasan apa yang membuat mapel sejarah menjadi mapel yang mendapat jam lebih pada kurikulum 2013? Bukankah lebih baik memberi porsi lebih kepada mapel lain karena lebih penting? Tentu saja sangat wajar orang awam berfikir demikian. Jawaban yang paling ideal adalah karena negara ingin memperkuat nasionalisme melalui mapel sejarah yang ditambah porsi jam pelajarannya. Namun, apakah sesimpel itu? Bukankah ada mata pelajaran PKn yang juga mampu meningkatkan nasionalisme siswa? Mari kita bahas apa yang menjadi esensi dan urgensi mapel sejarah terkhusus Sejarah Peminatan pada kurikulum 2013.

Mapel sejarah terdiri atas dua mata pelajaran pada tingkatan SMA di kurikulum 2013. Mata pelajaran sejarah pertama adalah Sejarah Indonesia yang merupakan mata pelajaran wajib bagi kelompok MIPA maupun IPS. Sedangkan mapel Sejarah Peminatan merupakan mata pelajaran khusus untuk peminatan IPS. Porsi pembelajarannya pun berbeda. Pada mata pelajaran Sejarah Indonesia mendapatkan porsi jam pelajaran 2 jam selama satu minggu, sedangkan Sejarah Peminatan mendapatkan porsi 3 jam di kelas X dan 4 jam di kelas XI dan XII. Keadaan ini membuat kebutuhan sekolah akan guru sejarah menjadi meningkat. Tak sedikit sekolah yang menambah guru sejarah mengingat bertambahnya jam sejarah di SMA. Konten baik Sejarah Indonesia dan Sejarah Peminatanpun berbeda namun ada beberapa materi yang sama yang kemudian seakan diajarkan dua kali pada siswa IPS.

Konten dari mata pelajaran Sejarah Indonesia adalah seputar sejarah bangsa Indonesia yang diwajibkan bagi siswa untuk mempelajarinya. Lantas bagaimana dengan Sejarah Peminatan? Materi Sejarah Peminatan tergolong materi baru bagi guru sejarah. Pada awal implementasi kurikulum 2013 banyak guru yang belajar ulang mengenai materi – materi Sejarah Peminatan mengingat materi berbeda 180 derajat dari materi Sejarah Indonesia. Sejarah Peminatan lebih menekankan keilmuan sejarah dan sejarah internasional. Hal ini menjadikan tantangan bagi guru sejarah. Berikut adalah tabel yang dapat dijadikan perbandingan mengenai materi Sejarah Indonesia dan Sejarah Peminatan.

Dari tabel yang disajikan diatas dapat disimpulkan bahwa Sejarah Indonesia dan Sejarah Peminatan memiliki perbedaan yang signifikan pada pembahasan materinya. Sejarah Indonesia lebih menekankan pada Sejarah bangsa Indonesia dalam artian untuk menumbuhkan nasionalisme siswa atau “nation building“. Sedangkan Sejarah Peminatan menekankan pada materi internasional atau mengajak siswa mempelajari materi sejarah dunia. Apa urgensi sejarah dunia bagi siswa? Tentu saja sangat penting mengingat perkembangan zaman di era globalisasi. Dengan belajar Sejarah Peminatan pada materi internasional siswa akan tau alur gerak sejarah dari sisi internasional. Siswa diajak bernalar kritis mengenai apa yang terjadi di dunia pada masa lampau dan apa kaitannya dengan masa sekarang. Dengan belajar Sejarah Peminatan siswa akan lebih bijak dalam membaca pergerakan politik dunia apabila terjadi eskalasi konflik di masa sekarang. Globalisasi menjadi aspek penting dalam penumbuhan wawasan siswa. Dengan adanya mata pelajaran Sejarah Peminatan siswa diajak untuk berfikir global dan tidak terkungkung pada pola pikir Indonesia saja. Dengan alasan tersebut sangat logis Kurikulum 2013 memberi porsi lebih pembelajaran sejarah di SMA. Lalu bagaimana dengan kurikulum prototype atau kurikulum merdeka? Kita nantikan saja apakah ada perubahan pada mata pelajaran sejarah di jenjang SMA.

Penulis : Rahmad Ardiansyah

penulis
Rahmad Ardiansyah

Tulisan Lainnya

IMPLEMENTASI BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH
Oleh : Rahmad Ardiansyah

IMPLEMENTASI BUDAYA POSITIF DI SEKOLAH

SMAGALAS MUDA SUDAH VAKSIN!
Oleh : Rahmad Ardiansyah

SMAGALAS MUDA SUDAH VAKSIN!

0 Komentar

KELUAR