Semarang, 16 Januari 2025 – Kelas XII SMA Negeri 13 Semarang melaksanakan puncak Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bidang Rekayasa dan Teknologi dengan tajuk Branding Digital UMKM Wilayah Mijen. Projek yang dilaksanakan selama dua bulan, yaitu Oktober 2024 dan Januari 2025, ini memiliki keunikan tersendiri dibandingkan kegiatan P5 Rekayasa dan Teknologi lainnya. Alih-alih berfokus pada inovasi prototipe, kegiatan ini mengusung kolaborasi dengan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah Mijen, Semarang.
Tujuan dari projek ini adalah memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui promosi digital UMKM dengan memanfaatkan berbagai platform digital, seperti Google Maps, WhatsApp, Instagram, TikTok, dan lainnya. Dalam rangka mempersiapkan branding digital yang efektif, siswa mendapatkan pembelajaran dari Dinas Koperasi Kota Semarang, melakukan observasi lapangan, serta mengikuti Focus Group Discussion (FGD) tentang strategi penyusunan branding digital.
Puncaknya, pada Kamis, 16 Januari 2025, siswa memaparkan hasil kerja mereka dalam acara laporan kegiatan branding digital di ruang pertemuan sekolah. Setiap sesi menampilkan dua kelas dengan empat pemateri yang menjelaskan strategi branding digital untuk UMKM yang mereka pilih. Beberapa UMKM yang menjadi mitra dalam projek ini di antaranya Lunpia Mbak Ning, Perdana Predator Fish, Syanan Garage, dan Wingko Babat Bu Dharmo.
Koordinator Projek P5, Bapak Rahmad Ardiansyah, menyampaikan apresiasinya kepada para siswa. “Projek ini bertujuan tidak hanya meningkatkan soft skills siswa, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya UMKM di wilayah Mijen. Kami berterima kasih kepada siswa yang telah melaksanakan praktik baik ini, dan semoga ilmu yang telah dipelajari dapat diterapkan di masa depan,” ujarnya.
Sebagai wujud nyata kontribusi, siswa mengoptimalkan berbagai platform digital, seperti memperbaiki profil UMKM di Google Maps, mengintegrasikan WhatsApp ke Instagram dan TikTok, hingga membuat konten menarik yang berhasil menarik perhatian di media sosial (FYP). Meski belum terlihat dampak signifikan pada peningkatan pesanan UMKM, bekal ilmu promosi digital yang diberikan diharapkan mampu meningkatkan daya saing UMKM di masa depan.
Dua penilai laporan projek, Bapak Zulkifli dan Bapak Yongki, juga memberikan apresiasi kepada siswa. Mereka menilai, kesuksesan branding digital dapat dilihat dari kesesuaian platform dengan kebutuhan masyarakat, pengelolaan platform yang efektif menuju penjualan, dan tampilan konten yang menarik. “Siswa dari kelas XII F1 hingga XII F8 terlihat memahami konsep branding digital dengan baik. Ini menjadi bekal berharga untuk masa depan mereka,” jelas keduanya.
Pelaksanaan puncak Projek P5 ini juga memperhatikan kondisi siswa kelas XII yang akan segera melanjutkan studi atau memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, pihak sekolah memastikan bahwa kegiatan ini dilakukan secara sederhana tanpa membebani biaya tambahan, namun tetap memberikan dampak signifikan kepada siswa dan masyarakat.
Dengan semangat kontribusi dan pembelajaran, SMA Negeri 13 Semarang berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut untuk memberdayakan masyarakat sekaligus mencetak generasi muda yang berkarakter dan inovatif.
Sesi FGD
Sesi presentasi laporan