Selasa, 24 Des 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Sejarah Republik Bataaf (1795-1811)

Republik Bataaf atau disebut Persemakmuran Batavia merupakan pemerintah kolonial di Hindia Belanda yang berdiri pada tahun 1795-1811. Berdirinya Republik Bataaf tidak terlepas dari pendudukan Belanda oleh Perancis sedangkan Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Louis Napoleon yang merupakan saudara dari Napoleon Bonaparte ditunjuk sebagai raja dari Belanda. Setelah menguasai Perancis, wilayah Hindia Belanda diambil alih menjadi jajahan Perancis.

Selama tahun 1800 hingga 1811, pemerintahan Republik Bataaf dimpimpin oleh Herman Willem Daendels (1808-1811) dan Jan Willem Jansens (1811). Kekuasaan Rapublik Bataaf mengalami kemunduran pada tahun 1811 setelah Inggris mampu menguasai Nusantara. Inggris berdasar “Surat-Surat Kew” yang berisi penyerahan Hindia Belanda oleh Belanda kepada Inggris. Berdasarkan pernyataan tersebut Inggris berusaha merebut Nusantara hingga akhirnya pada 1811 di masa pemerintahan Jan Willem Jansens melalui Kapitulasi Tuntang.

Pemerintahan Herman Willem Daendels (1808-1811)

Pemerintahan Herman Willem Daendels menjabat dari tahun 1808 hingga 1811. Herman Willem Daendels memilikitugas utama mempertahankan Jawa dari ancaman Inggris. Dalam rangka mempertahankan Jawa, maka Daendels menerapkan kebijakan – kebijakan sebagai berikut :

Bidang Militer

  • Membangun benteng – benteng pertahanan
  • Menambah jumlah pasukan dari 3.000 menjadi 20.000 orang.
  • Membangun jalan Grote Postweg (jalan raya pos atau pantura) sejauh 1000 KM
  • Membangun armada militer di Ujung Kulon, Merak, dan Surabaya

Bidang Ekonomi

  • Memberlakukan uang kertas
  • Membentuk Dewan Pengawas Keuangan Negara
  • Memperbaiki gaji pegawai
  • Menjual aset tanah kepada pihak swasta
  • Menarik pajak kepada pengusaha swasta
  • Tetap memberlakukan Contingenten, Verplichte Leverentie, dan Prianger Stelsel

Bidang Pemerintahan

  • Memindah pusat pemerintahan dari Batavia ke Weltevreden
  • Mengangkat penguasa lokal sebagai pemerintah Belanda
  • Membagi pulau Jawa menjadi 9 perfektur dan 31 kabupaten

Bidang Sosial

  • Menerapkan kerja rodi pembangunan jalur dari Anyer menuju Panarukan untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain dalam rangka jaringan pos.
  • Melanjutkan kebijakan perbudakan
  • Menghapus upacara penghormatan kepada residen, sunan dan sultan

Bidang Hukum dan Peradilan

  • Membagi peradilan dalam tiga kasta yaitu Eropa, Timur Asing dan Pribumi.
  • Memberantas korupsi

Tindakan penjualan tanah ke swasta dianggap melanggar undang – undang pemerintahan Belanda sehingga Daendels ditarik ke Eropa oleh Louis Napoleon.

Masa Pemerintahan Jan Willem Jansens (1811)

Pasca ditariknya Daendels, Hindia Belanda dimandatkan kepada Jan Willem Jansens. Jansens dituntut mempertahankan pulau Jawa dari serangan Inggris. 4 Agustus 1811, Inggris menyerbu Batavia. Pada akhirnya, Jansens melarikan diri ke Semarang untuk mencari perlindungan ke Mangkunegaran. Gempuran Inggris akhirnya menemukan kemenangan ketika Inggris mampu mengalahkan pasukan Jansens di Tuntang, Kabupaten Semarang. Akhirnya pada 18 September 1811, Jansens harus menandatangani Kapitulasi Tuntang dengan isi :

  • Pemerintahan Belanda menyerahkan Indonesia kepada Inggris di Kalkuta India
  • Seluruh pasukan Belanda menjadi tawanan Inggris
  • Orang – orang Belanda dapat dipekerjakan Inggris
  • Seluruh hutang Belanda tidak menjadi tanggungjawab Inggris
KELUAR