Peringatan idul adha yang sudah menjadi program kerja Rohis dan OSIS tahun 2025 harus tetap berjalan meskipun pelaksanaannya sederhana. Kegiatan ini dalam upaya membentuk karakter peserta didik, yaitu menumbuhkan sikap mau memberi dan berbagi. Bentuk kongkrit kegiatannya setiap kelas disarankan mengumpulkan iuran latihan qurban, setelah terkumpul seadanya uang yang diperoleh, kemudian dibelikan seekor hewan quran. Tahun ini siswa SMAN 13 dapat mewujudkan kegiatan latihan berqurban berupa seekor kambing. Sedangkan untuk guru dan tenaga kependidikan, berqurban dengan cara kolektif, maksimal ada 7 orang. Sehingga dapat membeli seekor sapi.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini SMAN 13 Semarang melaksanakan peringatan idul adha mengikuti hari dan tanggal yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu Jum’at 6 Juni 2025. Kegiatan diawali dengan sholat idul adha di Masjid Al Huda SMAN 13 jam 06.30. Bertindak sebagai muadzin perwakilan Rohis, sedangkan yang bertindak sebagai imam dan khotib, Hadi Siswanto, S.Ag Guru Agama Islam SMAN 13 Semarang. Dalam khutbahnya beliau memaparkan tentang hakikat cinta dan pengorbanan. Ketulusan cinta kita kepada Allah Swt harus dibuktikan dengan kita mau berkurban, mengorbankan segala bentuk pemberian yang paling dicintainya untuk kemaslahatan umat, anfa uhum linnas. Dan Allah Swt akan menguji kualitas cinta dan keihlasan, ketika kita mau berkurban. Bukti sikap cinta dan pengorbanan hakiki, telah dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim AS dan Ismail. Demi cintanya kepada Allah Swt, beliau sampai rela, ihlas dan tulus mengorbankan putranya, Ismail untuk disembelih (QS. As-Shaffat : 102). Itulah makna haqiqi cinta dan pengorbanan
Setelah pelaksanaan sholat idul adha, dilanjutkan penyembelihan hewan qurban seekor sapi atas nama Amenah binti Makmuri, Fajar Febrian bin Sumardi, Abdul Salam bin Abu Salim, Boini binti Sutaji, Maria Sundus Retno Wijayanti binti Wakidjo, Siti Chumaesah binti H. Abdul Rosyid dan Handjulismiati binti Sudigdo. Sedangkan kambing atas nama siswa SMAN 13 Semarang. Daging qurban sapi diberikan kepada mustahiq siswa sejumlah 138 bungkus. Sedangkan daging kambing dikembalikan dan diberikan ke kelas, banyak sedikitnya sepadan dengan jumlah iuran yang didapat. Teknis pembagian ini dalam upaya menanamkan sikap adil di mata siswa dan memberikan motivasi ke depannya agar lebih bersemangat lagi dalam gemar memberi dan berbagi. Aa’