Semarang, 19 Juni 2025 – SMAN 13 Semarang melaksanakan kegiatan In House Training (IHT) dengan tema “Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berbasis Deep Learning”. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang selaras dengan Kurikulum Merdeka dan KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan).
Acara dibuka oleh Kepala SMAN 13 Semarang, Ibu Isnaeni Tapa Astuti, M.Pd., yang menyampaikan pentingnya guru mengikuti perkembangan terkini dunia pendidikan. Dalam sambutannya, beliau menekankan bahwa guru perlu memahami profil lulusan delapan dimensi, pembelajaran berbasis coding, kecerdasan artifisial, branding sekolah, serta inovasi lainnya agar mampu menyusun pembelajaran yang kontekstual dan relevan.
Materi utama disampaikan oleh Dr. Hj. Alif Noor Hidayati, M.Pd., Ketua Tim 1 Inovasi dan Transformasi Pembelajaran dari BBPMP Jawa Tengah. Beliau memaparkan tujuh program prioritas pendidikan nasional, yaitu:
Dalam sesi diskusi, Ibu Rini Yuni Astuti, guru Sosiologi, memberikan refleksi menyentuh atas program prioritas tersebut. Ia menyampaikan bahwa guru perlu terus merefleksi diri, termasuk dalam kebiasaan membaca yang berkorelasi dengan pengembangan profesi. “Saya merasa tertampar ketika ditanya buku apa yang sedang saya baca,” ujarnya dengan jujur, menekankan pentingnya karakter pembelajar sepanjang hayat.
Untuk menyegarkan suasana, kegiatan diselingi dengan ice breaking berupa senam “Anak Indonesia Hebat” yang dipandu langsung oleh narasumber.
Selanjutnya, para guru diajak mengenal dan mengeksplorasi platform rumah.pendidikan.go.id yang menyediakan berbagai fitur seperti soal-soal literasi dan numerasi, serta video pembelajaran yang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Dalam sesi kerja kelompok, para guru dibagi berdasarkan mata pelajaran untuk mendalami tiga hal utama:
Dari kelompok BK, Ibu Wulan Cahyani Fitri mempresentasikan pengantar tentang pembelajaran mendalam, sementara Bapak Rahmad Ardiansyah menjelaskan format penyusunan modul ajar yang mengintegrasikan prinsip deep learning.
Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi. Bapak Agung dan Ibu Mus dari kelompok PPKn memberikan apresiasi atas berlangsungnya kegiatan yang inspiratif dan membangkitkan semangat belajar para pendidik.
Dengan semangat kolaboratif dan reflektif, kegiatan ini menjadi langkah awal SMAN 13 Semarang dalam membangun budaya pembelajaran yang transformatif dan bermakna di tahun pelajaran mendatang.
Dokumentasi