Senin, 07 Jul 2025
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

SMAN 13 Semarang Mencatat Rekor LEPRID Melepas 1013 Burung Kicau, dalam Acara Cabdin Siji Seneng Bareng

SMAN 13 Semarang melepas 1013 burung kicau pada Program Gerakan Selamatkan Spesies Burung Berkicau, acara tersebut dilaksanakan pada hari Jumat, 16 Desember 2022, mulai pukul 08.00 WIB di lapangan sekolah.  Kegiatan tersebut berbarengan dengan acara Cabdin I Seneng Bareng dengan pembawa acara Ibu Rini Yuniastuti, S.Pd., M.M dan Ibu Wulan Cahyani Fitri, S.Pd.  Hadir dalam kegiatan tersebut  Kepala Cabdin I yang diwakili KaSubBag Tata Usaha Ibu Angky Mayang Saswati, S.Psi. M.Si, Kepala LEPRID (Lembaga Prestasi Indonesia Dunia) Bapak Paulus Pangka, SH, Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Bapak S. Panca Mulyadi, M.Pd, Camat Mijen, Lurah Wonolopo, BABINSA, BABINKAMTIBMAS, SD SMP SMA, Perwakilan Orang Tua Siswa dan Perwakilan Warga.

Program pelepasan burung kicau di awali dengan Pembacaan Puisi oleh perwakilan 4 siswa X E 3 (Rizky, Nanda, Mianawati dan Olamanda) dan Narasi Hijau Berkicau oleh Ibu Fauziah Asri Latifah, S.Pd, M.Pd.  Sambutan KaSubBag Tata Usaha Ibu Angky Mayang Saswati, S.Psi. M.Si, melalui zoom menyampaikan bahwa Acara Cabdin I Seneng bareng di SMAN 13 Semarang, berbeda dengan sekolah lain yakni Hijau Berkicau.  Daerah Mijen banyak kawasan Industri yang tentunya mempengaruhi keberadaan burung kicau. SMAN 13 Semarang berinisiatif melestarikan suara burung, dengan melepaskan burung kembali ke habitatnya.  Semoga kegiatan ini menjadi studi tiru bagi sekolah lain.  Kita berempati terhadap keberadaan satwa liar.  Acara dilanjutkan dengan Tari Blekok dari ekstrakurikuler tari (Tirta Buana, XII MIPA 2),

Dalam sambutannya Bapak Rusmiyanto, S.Pd, M.Pd selaku Kepala SMA 13 Semarang menyampaikan bahwa “Bangsa yang Beradab adalah bangsa yang melindungi satwa liar”.  Potensi alam Mijen dengan lebih dari 150 ha hutan tentunya merupakan wilayah hutan terbesar di Kota Semarang.  Kecamatan Mijen sangat mendukung untuk berkembangnya satwa terutama burung – burung liar. Sebanyak 270 spesies tersebar di wilayah Semarang Raya. Burung menjadi elemen penting bagi alam sebagai penyebar benih alami yang memungkinkan adanya penghijauan. Dengan wilayah hijau yang masih luas di Kecamatan Mijen, adanya hutan jati dan karet milik Perhutani, serta tak jauh dari SMA 13 Semarang terdapat hutan lindung Darupono yang menyambung hingga wilayah Kendal, Batang dan Temanggung menjadi potensi berkembangnya habitat satwa burung. Bapak Kepala Sekolah berharap dengan adanya acara pelepasan burung dalam rangka konservasi satwa liar dapat mengedukasi masyarakat Mijen sehingga mampu mewujudkan kondisi alam yang seimbang. Fenomena saat ini terjadi Silent Forest.  Peran burung yang sangat besar bagi ekosistem tentunya sebagai konservator alami.  Sehingga bertepatan dengan peringatan Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia (Wildlife Conservation Day) tentunya sangat tepat bila SMAN 13 Semarang mengadakan Program Hijau Berkicau Gerakan Selamatkan  Spesies Burung Kicau.   Lebih jauh, dengan adanya acara ini pemerintah nantinya diharapkan dapat memberi perhatian dengan membuat regulasi tertentu untuk melindungi satwa liar terutama burung.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Sekolah menerima dan memusnahkan alat tangkap burung sebagai simbol penyelamatan satwa liar dilingkungan sekitar serta menyerahkan banner (MMT) penyelamatan burung.  Acara puncak adalah pelepasan burung kicau oleh bapak ibu guru diikuti seluruh siswa.  Program Pelepasan Burung Berkicau Terbanyak untuk Harmoni Alam mendapatkan penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) yang diserahkan langsung oleh Kepala LEPRID Bapak Paulus Pangka, SH.   Penghargaan diberikan kepada Bapak Rusmiyanto, S.Pd, M.Pd sebagai pemrakarsa Kegiatan Hijau Berkicau dan SMAN 13 Semarang sebagai sekolah yang melepaskan 1013 burung kicau.  Selain memberi penghargaan, Bapak Paulus juga menjadikan siswa SMAN 13 Semarang sebagai “Duta Cinta Burung” yang nantinya selalu peduli dengan keberadaan dan kelestarian burung.   Acara Flashmob Smagalas Hijau Berkicau yang dipimpin oleh Mita (X E 3) menambah semangat seluruh siswa dan tamu undangan untuk ikut berpartisipasi.

Diakhir acara dibacakan Narasi Tali Hati oleh Ibu Fauziah dan Bapak Rusmiyanto   mempresentasikan Narasi Tali Hati dalam rangka penguatan Profil Pelajar Pancasila.  Narasi Tali Hati merupakan akronim dari Nasionalisme, Inspirasi, Talent Show, Literasi, Sehat dan Religi.  Apresiasi  positif dari perwakilan siswa Rossa dan Bapak Nanda dari SMAN 16 Semarang, bahwa kegiatan ini sangat menginspirasi apalagi hal ini berkaitan dengan pelestarian lingkungan.  Dari BabinKambtibmas, bapak Nur yang kebetulan beliau putra asli Mijen bercerita dahulu banyak sekali burung dan beliau berterima kasih atas kesadaran para penangkap burung untuk menyerahkan alat penangkap burung.  Semoga lingkungan Mijen bisa kembali diwarnai kicau burung.   Acara diakhiri dengan penampilan dari ekstrakurikuler Kolintang dan Talent show Performance dari kelas XII MIPA 1 (Tari Kreasi Wonderland Indonesia).

Dokumentasi Video

Post Terkait

0 Komentar

KELUAR