Selasa, 26 Nov 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Siklus Hidrologi : Proses, Gambar dan Penjelasannya

Air merupakan bagian yang mendominasi sekaligus elemen paling penting di bumi. Sebanyak 72% permukaan di bumi tertutup oleh air. Perlu diketahui, air memiliki siklus sendiri yang secara alami melakukan proses berulang sehingga tidak pernah habis meskipun dipakai berjuta – juta tahun.

Siklus air dikenal sebagai siklus hidrologi atau tahapan sirkulasi air yang tak pernah berhenti dari atmosfer ke bumi lalu kembali lagi ke atmosfer. Tahapan ini memiliki beberapa tahap sirkulasi air. Berikut adalah penjelasannya :

Proses Sirkulasi Hidrologi

Siklus air berputar dalam tahapan – tahapan sehingga kembali ke bentuk semula. Pada siklus tersebut terdapat beberapa tahapan diantaranya :

1. Evaporasi

Evaporasi merupakan proses penguapan air dari tubuh air. Sebagai contoh air laut, danau, dan sungai yang mengalami pemanasan sehingga menguap naik ke langit yang nantinya menjadi awan.

2. Transpirasi

Proses transpirasi merupakan penguapan yang berasal dari tumbuhan. Tumbuhan selain mengeluarkan H2O (oksigen) juga mengeluarkan CO2 (karbon dioksida) pada siang hari yang panas dan transpirasi berlangsung melalui pori – pori daun yang menguap ke udara.

3. Sublimasi

Pada tahapan ini, sinar matahari membantu dalam penguapan es tanpa melalui proses mencair. Hal ini yang mengakibatkan perubahan bentuk dari padat menjadi uap.

4. Intersepsi

Pada proses ini, air hujan yang tertahan pada tanaman kemudian tervaporasi kembali ke atmosfer. Pada siklus ini, naiknya air ke atmosfer tergantung pada kemampuan setiap pohon seperti jenis daun, kerapatan daun, lebar tajuk dan batang.

5. Kondensasi

Pada siklus kondensasi ini terjadi proses perubahan dari uap air menjadi titik – titik atmosfer sehingga terbentuk awan. Terjadinya proses ini dikarenakan rendahnya suhu udara pada ketinggian tertentu.

6. Adveksi

Pada siklus adveksi, butiran air yang berbentuk awan bergerak secara horizontal menuju satu tempat. Perpindahan ini terjadi karena pengaruh angin.

7. Presiptasi

Pada proses presiptasi terjadi proses turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam bentuk hujan. Tidak hanya hujan, pada tempat – tempat tertentu dengan suhu yang rendah, proses presiptasi memungkinkan turunnya air dalam bentuk padat berupa salju.

8. Run Off

Air yang jatuh ke permukaan bumi yang tinggi seperti gunung maupun bukit akan mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui sungai dan anak sungai.

9. Infiltrasi

Pada tahapan ini terjadi peressapan air ke dalam tanah melalui pori – pori tanah. Pada siklus ini air secara alami akan mengalir ke laut.

Demikian penjelasan terkait proses siklus hidrologi yang berputar terus menerus sehingga air yang kita gunakan tidak habis. Walaupun terdapat proses hidrologi, namun kita perlu memahami bahwa penggunaan air yang berlebihan akan berpengaruh pada terganggunya siklus hidrologi. Maka sangat penting untuk bijak dalam menghemat penggunaan air dan energi lainnya.

KELUAR