Perang Dunia II merupakan salah satu peristiwa paling besar dan berdampak luas dalam sejarah umat manusia. Konflik ini dimulai pada bulan September 1939 dan berakhir pada Agustus 1945. Perang berskala global ini mempertemukan dua kubu, yakni Blok Poros yang dipimpin oleh Jerman, Italia, dan Jepang, serta Blok Sekutu yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Uni Soviet, Belanda, dan Cina. Perang ini tidak hanya menentukan arah politik dunia pada pertengahan abad ke-20, tetapi juga melahirkan perubahan mendasar dalam tatanan ekonomi, sosial, dan hubungan antarbangsa.
1. Latar Belakang Perang Dunia II
Adapun faktor yang mendorong meletusnya perang dunia II, baik sebab umum maupun sebab khusus adalah beriku :
a. Sebab Umum
Secara umum, terdapat beberapa penyebab utama yang menjadi latar belakang Perang Dunia II:
- Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa. Organisasi internasional yang dibentuk setelah Perang Dunia I ini tidak mampu menjalankan perannya menjaga perdamaian. Liga Bangsa-Bangsa tidak memiliki kekuatan nyata untuk menindak negara yang melanggar aturan, sehingga agresi militer mudah terjadi.
- Politik aliansi atau politik mencari kawan. Negara-negara besar berusaha memperkuat kedudukan mereka dengan membangun blok-blok pertahanan. Hal ini menimbulkan suasana kecurigaan dan persaingan yang semakin tajam antarnegara.
- Masalah ekonomi. Krisis ekonomi global pada 1930-an menimbulkan kekacauan yang memperburuk kondisi sosial. Negara-negara besar berusaha mencari jalan keluar dengan memperluas wilayah atau menguasai pasar baru.
- Munculnya paham ultranasionalisme (fasis). Nasionalisme yang berlebihan melahirkan ambisi untuk menguasai bangsa lain. Jerman, Italia, dan Jepang menjadi contoh nyata negara yang mendorong ekspansi agresif dengan semangat ultranasionalisme.
- Penolakan Jerman terhadap Perjanjian Versailles. Perjanjian yang ditandatangani pada 28 Juni 1919 itu dianggap sangat merugikan Jerman. Isi perjanjian tersebut antara lain:
- Alsace-Lorraine diserahkan kepada Prancis, sedangkan Eupen-Malmedy diberikan kepada Belgia.
- Danzig ditetapkan sebagai kota merdeka di bawah pengawasan Liga Bangsa-Bangsa.
- Semua koloni Jerman diambil alih oleh Inggris, Prancis, dan Jepang.
- Jerman diwajibkan membayar ganti rugi perang sebesar 132 miliar mark emas.
- Militer Jerman dibatasi jumlahnya.
- Wilayah Jerman di sebelah barat Sungai Rhein diduduki oleh Sekutu selama 15 tahun.
- Daerah Saar ditempatkan di bawah kontrol Liga Bangsa-Bangsa juga selama 15 tahun.
Beban perjanjian ini membuat rakyat Jerman merasa terhina. Situasi ini kemudian dimanfaatkan oleh Adolf Hitler untuk membangkitkan semangat nasionalisme ekstrem.
b. Sebab Khusus
Selain sebab umum, terdapat pula penyebab khusus yang langsung memicu terjadinya Perang Dunia II di dua kawasan besar dunia:
- Di Eropa. Pemicu utamanya adalah serangan Jerman ke kota Danzig, Polandia, pada 1 September 1939. Hitler beralasan bahwa sebagian besar penduduk kota itu adalah orang Jerman, sehingga wilayah tersebut harus dikuasai kembali. Inggris dan Prancis pun segera menyatakan perang terhadap Jerman pada 3 September 1939.
- Di Asia Pasifik. Penyebab khusus adalah serangan Jepang ke pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor, Hawaii, pada 8 Desember 1941. Serangan ini membuat Amerika Serikat secara resmi terlibat dalam Perang Dunia II di kawasan Pasifik.
2. Jalannya Perang Dunia II
Perjalanan perang ini dapat dibagi menjadi tiga periode utama:
- Periode Awal (1939–1941). Pada tahap ini, Blok Poros meraih berbagai kemenangan. Jerman berhasil menguasai sebagian besar Eropa, sementara Jepang memperluas wilayahnya di Asia.
- Periode Titik Balik (1942). Tahun 1942 menjadi masa perubahan besar. Kemenangan Sekutu dalam beberapa pertempuran penting, seperti Pertempuran Midway di Pasifik dan pertempuran di Stalingrad, menandai awal kekalahan Blok Poros.
- Periode Akhir (1943–1945). Pada periode ini, Blok Poros mulai terdesak. Serangan Sekutu di berbagai front berhasil memukul mundur Jerman di Eropa serta Jepang di Asia dan Pasifik.
3. Konferensi-Konferensi Penting
Selama perang berlangsung, berbagai konferensi digelar untuk menyusun strategi militer maupun merancang perdamaian pascaperang.
- Konferensi Atlantik (Agustus 1941). Roosevelt dan Churchill bertemu di atas kapal di Teluk New Foundland. Hasilnya adalah Piagam Atlantik (Atlantic Charter) yang menekankan hak bangsa untuk menentukan nasibnya sendiri, larangan perluasan wilayah tanpa persetujuan penduduk asli, dan perlunya perdamaian dunia. Piagam ini kelak menjadi dasar berdirinya PBB.
- Konferensi Casablanca (Januari 1943). Roosevelt dan Churchill merencanakan penyerangan Sekutu ke Eropa untuk menundukkan Jerman.
- Konferensi Moskow (Oktober 1943). Para menteri luar negeri dari Uni Soviet, Amerika Serikat, dan Inggris sepakat membentuk organisasi internasional untuk menjamin perdamaian.
- Konferensi Kairo (November 1943). Roosevelt, Churchill, dan Chiang Kai-Shek menyatakan akan terus berperang sampai Jepang menyerah tanpa syarat.
- Konferensi Teheran (Desember 1943). Stalin, Roosevelt, dan Churchill menyepakati kerja sama yang berlanjut bahkan setelah perang usai.
- Konferensi Yalta (Februari 1945). Pertemuan ini membicarakan penataan dunia pascaperang.
4. Akhir Perang Dunia II
Perang berakhir dengan menyerahnya Jepang pada Agustus 1945 setelah Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat. Kekalahan Jepang menyusul kehancuran Jerman sebelumnya, sehingga berakhirlah perang terbesar dalam sejarah manusia.
5. Perjanjian Perdamaian
Setelah perang, dibuat berbagai perjanjian untuk mengatur kembali dunia:
- Dengan Jerman (Konferensi Potsdam, Agustus 1945). Jerman dibagi menjadi empat zona pendudukan; dilakukan demiliterisasi; penjahat perang diadili; serta Jerman diwajibkan membayar ganti rugi.
- Dengan Jepang. Jepang kehilangan wilayah jajahannya, Korea dibagi dua di garis 38° LU, dan Jepang harus menanggung kerugian perang.
- Dengan Italia. Italia kehilangan wilayah jajahan, harus membayar kerugian perang, serta wilayahnya diperkecil.
- Dengan Austria. Kota Wina dibagi atas empat zona pendudukan, meski syarat lain belum disepakati.
- Dengan Hungaria, Rumania, dan Finlandia. Negara-negara ini juga diperkecil wilayahnya dan diwajibkan membayar ganti rugi perang.
6. Dampak Perang Dunia II
Konflik ini menimbulkan dampak yang sangat besar di berbagai bidang.
a. Bidang Politik
Muncul dua negara adidaya, yaitu Amerika Serikat sebagai pemimpin blok demokrasi-liberal dan Uni Soviet sebagai pemimpin blok sosialis-komunis. Persaingan kedua negara melahirkan Perang Dingin. Mereka juga membentuk aliansi militer: Amerika Serikat dengan NATO, sedangkan Uni Soviet dengan Pakta Warsawa. Selain itu, banyak negara Asia meraih kemerdekaan, misalnya India, Pakistan, Sri Lanka, dan Filipina.
b. Bidang Ekonomi
Amerika Serikat muncul sebagai negara kreditur dunia. Untuk membangun kembali Eropa Barat, dilaksanakan Marshall Plan, yakni bantuan ekonomi besar-besaran dari Amerika. Dunia kemudian terbagi dalam sistem ekonomi liberal (kapitalis), ekonomi terpimpin (komunis), dan ekonomi campuran di negara-negara baru merdeka.
c. Bidang Sosial
Terbentuknya UNRRA (United Nation Relief and Rehabilitation Administration) untuk membantu korban perang. Badan ini memberikan makanan, mendirikan rumah sakit, membantu pengungsi, dan memperbaiki tanah yang rusak. Selain itu, lahir gerakan internasional untuk menjaga perdamaian dunia. Inisiatif ini akhirnya melahirkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1945.
Penutup
Perang Dunia II bukan sekadar pertempuran militer, melainkan juga peristiwa yang membentuk wajah dunia modern. Dari perang ini lahir dua kekuatan besar, munculnya banyak negara baru, perubahan sistem ekonomi global, serta berdirinya PBB sebagai upaya menjaga perdamaian dunia. Dengan segala dampaknya, perang ini menjadi pelajaran penting betapa mahalnya harga sebuah konflik global.