Pithecanthropus Erectus secara etimologi berasal dari tiga kata yaitu pithecos yang berarti kera, anthropus yang berarti manusia dan erectus yang berarti tegak. Pithecanthropu Erectus dapat diartikan sebagai manusia kera berjalan tegak. Pitecanthropus Erectus ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1891 di Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Pithecanthropus Erectus diperkirakan hidup sekitar 700.000 hingga satu juta tahun yang lalu yang didasarkan pada lapisan pleistosen tengah pada penemuan fosilnya.
Fosil yang ditemukan adalah tulang paha yang berukuran lebih besar dari lengan dan temprung kepala. Dari fosil tulang paha diyakini bahwa Pithecanthropus Erectus dapat berjalan secara tegak. Fosil tempurung kepala menunjukkan adanya percampuran bentuk antara tempurung kepala manusia dan kera. Oleh sebab itu, Eugene Dubois menyebutnya sebagai missing link dari teori evolusi manusia.
Eugene Dubois menganggap bahwa Pithecanthropus Erectus mewakili missing link atau mata rantai yang hilang antara perkembangan kera dan manusia. Pendapat ini kemudian menimbulkan banyak kontroversi. Beberapa kritikus menyatakan bahwa fosil Pithecanthropus Erectus adalah fosil kera yang berjalan tegak. Dalam perkembangannya, Pithecanthropus Erectus ternyata memiliki keamaan dengan Sinanthropus Pekinensis dari Tiongkok sehingga membuat Ernst Mayr menyebutnya sebagai Homo Erectus.
Pithecanthropus Erectus hidup dengan cara berburu dan meramu serta bergantung penuh dengan alam. Mereka sudah bisa membuat alat – alat untuk mempermudah menjalankan aktivitas sehari – hari. Peralatan berburu yang digunakan berasal dari batu dan tulang. Hasil kebudayaan yang dihasilkan diantranya benda tajam, kapak perimbas, kapak penetak, kapak genggam, pahat genggam, alat serpih dan batu penggiling.