Minggu, 06 Okt 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Penjajahan Inggris di Indonesia (1811-1816)

Inggris menjajah Indonesia dari tahun 1811 hingga 1816. Penjajahan Inggris diawali dengan datangnya Belanda pada 4 Agustus 1811 dengan 60 kapal di pelabuhan Batavia yang saat itu dikuasai Rep Bataaf yang dipimpin Jan Willem Jansens. Pada tanggal 26 Agustus 1811, Batavia jatuh ke tangan Inggris. Pasukan perang Inggris dibawah Sir Thomas Stamford Raffles melakukan penyerangan kepada Jan Willem Jansens yang melarikan diri ke Semarang, dan menyingkir ke Mangkunegaran untuk meminta bantuan. Namun, sesampainya di Desa Tuntang, Kecamatan Tuntang, Kab. Semarang, Inggris memaksa Jansens menyerah dan ditandatanginya Kapitulasi Tuntang.

Perjanjian Kapitulasi Tuntang

Perjanjian Tuntang dilaksanakan pada tanggal 18 September 1811 dengan isi sebagai berikut :

  • Pemerintah Belanda menyerahkan wilayah Hindia Belanda kepada Inggris
  • Semua tentara Belanda menjadi tawanan perang Inggris
  • Orang Belanda dipekerjakan dalam pemerintahan Inggris
  • Hutang Belanda tidak menjadi tanggungan Inggris
  • Raffles memberi kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk melakukan perdagangan bebas

Atas jasa Stamford Raffles dalam menaklukkan Jawa, Lord Minto yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal EIC di India menugaskan Raffles untuk menjadi Letnan Gubernur di Jawa. Selama menjabat sebagai Letnan Jenderal, Raffles menjabat pemerintahan di Buitenzorg (Bogor).

Kebijakan Raffles Selama Menjabat Letnan Jenderal di Jawa

Secara umum, Raffles memberikan banyak perubahan positif di Indonesia selama masa penjajahan Inggris. Berikut adalah kebijakan – kebijakan tersebut :

Kebijakan Bidang Pemerintahan

  • Menegosiasian perdamaian dengan penguasa lokal yang dianggap menentang Inggris
  • Membagi Jawa menjadi 16 karesidenan dan 9 perfektur
  • Mereformasi kebijakan kolonial Belanda
  • Para bupati feodal menjadi pegawai pemerintah yang berada di bawah naungan pemerintah pusat
  • Adaptasi sistem politik Inggris

Kebijakan Bidang Ekonomi

  • Kebebasan menanam tanaman ekspor yang menguntungkan
  • Menghapus pajak hasil bumi (Contingenten) dan penyerahan wajib (Verplichte Laverentie)
  • Menerapkan sistem sewa tanah (landrent)
  • Menerapkan sistem uang
  • Memberi kepastian hukum bagi tanah petani
  • Meningkatkan daya beli masyarakat dari produk industri Inggris

Kebijakan Bidang Sosial Budaya

  • Menyelesaikan tulisan History of Java
  • Penemuan bunga Rafflesia Arnoldi
  • Pemugaran beberapa candi seperti Candi Borobudur dan Prambanan
  • Mengembangkan pusat penelitian Kebun Raya Bogor
  • Mendukung berdirinya Bataviaach Genootschap sebagai perkumpulan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

Berakhirnya Masa Pemerintahan Raffles

Pada tahun 1815, Raffles ditarik dan digantikan John Fendall. Hal ini berkaitan dengan Perjanjian Anglo-Dutch yang terjadi pada 1814 menjelang berakhirnya Perang Napoleon di Eropa. Berakhirnya masa pemerintahan Raffles berkaitan dengan Konvensi London pada tahun 1814. dengan isi sebagai berikut :

  • Belanda menerima kembali seluruh daerah jajahannya di Inggris
  • Inggris memperoleh wilayah India dari Belanda
  • Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, dan Guyana tetap dibawah kekuasaan Inggris
  • Cochin di pantai Malabar diambil alih Inggris, sedangkan Bangka diserahkan kepada Belanda

Konvensi London secara resmi dilaksanakan di Indonesia pada tahun 1816. Pada 15 Oktober 1817, Raffles ditugaskan menjadi Gubernur Jenderal di Bencoolen atau Bengkulu sebagai penghasil lada.

KELUAR