Kamis, 28 Nov 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Meganthropus Paleojavanicus : Ciri, Sejarah dan Penemu

Secara etimologi kata Meganthopus Paleojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar, anthropus yang berarti manusia purba, paleo yang berarti tua dan javanicus berasal dari Jawa. Maka dapat diartikan Meganthropus Paleojavanicus adalah manusia purba tertua berbadan besar berasal dari Jawa. Meganthropus Paleojavanicus ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo oleh G.H.R von Koenigswald pada tahun 1941.

Fragmen yang ditemukan pada fosil Meganthropus Paleojavanicus adalah fragmen tulang rahang atas, rahang bawah dan sejumlah gigi yang lepas. Apabila dilihat dari geraham Meganthropus dapat disimpulkan manusia purba ini memiliki corak manusia namun masih banyak memiliki sifat kera. Diperkirakan Meganthropus Paleojavanicus hidup dua juta hingga satu juta tahun yang lalu yang didasarkan pada penemuan lapisan tanah yang diperkirakan dari pleistosen bawah.

Ciri – Ciri Meganthropus Paleojavanicus

Secara umum bentuk tubuh meganthropus paleojavanicus lebih besar dari pada manusia modern pada umumnya. Berikut adalah ciri – ciri Meganthropus Paleojavanicus :

  • Tulang pipi tebal
  • Kening yang menonjol
  • Tidak mempunyai dagu
  • Memiliki geraham yang besar
  • Bentuk wajah yang diduga besar
  • Rahang bawah tegap
  • Bentuk gigi homonim
  • Memakan tumbuh-tumbuhan
  • Memiliki otot kunyah yang kuat
  • Kepala bagian belakang sangat menonjol
  • Volume otak 900cc
  • Tinggi sekitar 2,5 meter

Pola Hidup Meganthropus Paleojavanicus

Dalam mempertahankan hidupnya Meganthropus Paleojavanicus menggunakan cara berburu dan meramu. Selain berburu binatang mereka juga memakan jenis umbi – umbian. Meganthropus Paleojavanicus menggunakan peralatan dari batu yang masih kasar dan dengan pola hidup yang sangat sederhana. Peninggalan dari Meganthropus Paleojavanicus berupa kapak penetak dan alat serpih.

Apabila manusia modern dapat berjalan secara tegak, Meganthropus Paleojavanicus diperkirakan cara berjalannya mirip dengan orang utan yang membungkuk dengan kedua tangannya yang digunakan menyangga tubuhnya. Dengan tinggi 2,5 meter tidak mengherankan bahwa manusia purba ini belum bisa berdiri secara tegak.

KELUAR