Pada tahun 1950 Indonesia memasuki masa demokrasi liberal atau demokrasi parlementer. Kabinet Natsir adalah kabinet pertama yang ditunjuk presiden dan diresmikan pada 7 September 1950, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 9 Tahun 1950 dan berakhir pada 21 Maret 1951.
Kabinet Natsir dipimpin oleh Perdana Menteri Mohammad Natsir. Kabinet Natsir mendapat dukungan dari tokoh terkenal yang memiliki keahlian dan reputasi tinggi, seperti Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Mr. Asaat, Mr. Moh. Roem, Ir. Juanda, dan Sumitro Joyohadikusumo. Kabinet Natsir memiliki koalisi Masyumi bersama Partai Nasional Indonesia. Pada awal pembentukan kabinet, PNI tidak dilibatkan. Hal tersebut yang menjadi penyebab partai yang didirikan Soekarno menjadi oposisi bersama PKI dan Murba.
Berikut adalah susunan Kabinet Natsir :
Berikut adalah program kerja Kabinet Natsir :
Keberhasilan Kabinet Natsir dapat dilihat dalam bidang ekonomi dalam penerapan Sumitro Plan. Sumitro Plan berhasil mengubah perekonomian dari ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional. Indonesia berhasil masuk PBB untuk membahas masalah Irian Barat untuk pertama kalinya. Dalam hubungan luar negeri, Indonesia menetapkan prinsip bebas aktif dalam politik luar negerinya.
Dalam kepemimpinan Kabinet Natsir, ada beberapa kendala dan masalah yang harus dihadapi Kabinet Natsir. Penerapan Sumitro Plan ternyata tidak berjalan maksimal. Hal ini karena penyelewengan bantuan yang diberikan, sehingga tidak mencapai sasaran. Selain itu Kabinet Natsir belum bisa lepas dari masalah pemberontakan di wilayah Indonesia. Pemberontakan tersebut seperti Gerakan DI/TII, Gerakan Andi Aziz, Gerakan APRA, dan Gerakan RMS.
Upaya memperjuangkan masalah Irian Barat juga mengalami kegagalan. Indonesia dan Belanda membuka perundingan pada 4 Desember 1950. Kegagalan ini menyebabkan munculnya mosi tidak percaya dari parlemen terhadap Kabinet Natsir. Tekanan semakin besar hingga Hadikusumo dari PNI menyatakan mosi tidak percaya sekitar pencabutan PP Nomor 39 Tahun 1950 tentang DPRS dan DPRDS yang diterima oleh parlemen sehingga Kabinet Natsir Jatuh pada tanggal 21 Maret 1951.
Sumber : https://katadata.co.id/intan/ekonopedia/63fd6436a11bf/mengenal-kabinet-natsir-program-kerja-dan-keberhasilannya