Selasa, 05 Nov 2024
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

11 Januari 1942, Mendaratnya Jepang ke Tarakan

Perang Dunia II terjadi di dua belahan dunia yaitu di wilayah Eropa dan Asia Pasifik. Jepang memanaskan perang di wilayah Asia Pasifik dengan menguasai wilayah – wilayah yang memiliki sumberdaya alam seperti Indonesia. Pada tanggal 16 Desember 1941, pasukan Jepang tiba di Miri, sebuah daerah di wilayah Kalimantan Utara, dilanjutkan ke Serawak dan Pontianak pada tanggal 28 Desember 1941. Jepang mulai menguasai wilayah Hindia Belanda ditandai dengan ditaklukannya Tarakan, Kalimantan Timur pada tanggal 11 Januari 1942.

Untuk merebut wilayah Tarakan, Jepang membuat rencana pendaratan atas dua sisi timur pulau. Satu pasukan mendarat di dekat Sungai Amal untuk menghancurkan Belanda dari sana dan satu pasukan di Tandjoeng Batoe untuk merebut wilayai baterai Peningki-Karoengan. Mendengar berita dari Dornier Do 24 milik Marine Luchtvaartdienst (MLD; Layanan Penerbangan Angkatan Laut Belanda) pada tanggal 10 Januari 1942, yang memberitahukan bahwa Jepang melakukan invasi mengarah ke Tarakan, Letkol Simon de Waal memerintahkan untuk membumihanguskan pesediaan minyak sebanyak 100.000 ton milik Belanda pada pukul 10:00.

Pada pukul 03:00 tanggal 11 Januari 1942, Sersan Mayor C.P.E. Spangenberg memimpin pasukan di dekat Sungai Amal dengan anggota 53 tentara. Mereka melaporkan melihat kapal – kapal Jepang yang mendarat di dekat pantai. Belanda masih belum yakin bahwa Unit Sayap Kanan merupakan kekuatan utama. Bahkan ketika Jepang sudah terlihat mendarat pada pukul 05:00 di Tandjoeng Batoe, sisi selatan pulau.

Setelah berhasil mengalahkan Belanda, Jepang mampu menguasai Tarakan dan mulai menyusun strategi untuk mempertahankan wilayah Tarakan. Penguasaan Tarakan berlangsung hingga Mei 1945 setelah Jepang kalah atas pasukan kolaboratif Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Belanda).

KELUAR