Sabtu, 04 Jan 2025
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

10 Januari, Peringatan Peristiwa Tritura : Isi, Latar Belakang dan Dampaknya

Hari Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) diperingati setiap tanggal 10 Januari sebagai peringatan peristiwa 10 Januari 1966 pembacaan Tritura di halaman Fakultas Kedokteran UI, tonggak sejarah lahirnya Orde Baru. Peristiwa Tritura bermula dari tragedi berdarah Gerakan 30 September 1965 (G30SPKI).

Setelah terjadi gejolak peristiwa G30SPKI, kondisi di Indonesia mengalami pergolakan politik. Terjadi inflasi ekonomi dan berujung pada demonstrasi besar – besaran oleh para mahasiswa. Para mahasiswa menuntut adanya reformasi pada pemerintahan dengan tuntutan bernama Tri Tuntutan Rakyat atau Tritura, yang kemudian akan mengubah sejarah Indonesia.

Latar Belakang Tritura

Gejolak yang terjadi pada tahun 1960an terjadi akibat Soekarno bersebarangan dengan negara – negara Barat. Sikap anti neokolonialimse dan neoimperialisme Soekarno menyebabkan Indonesia kehilangan dukungan politik dan ekonomi luar negeri. Akibatnya terjadi krisis ekonomi yang berdampak pada melambungnya harga barang. Puncak krisis ekonomi pada periode 1965 akibat peristiwa G30SPKI.

Kekacauan politik yang terjadi memunculkan sentimen anti PKI dan anti Soekarno. Pada tahun 1966, rakyat dan mahasiswa melakukan demonstrasi besar – besaran untuk memprotes Soekarno atas peristiwa G30SPKI dan inflasi yang terjadi. Demonstrasi tersebut memunculkan Tritura (Tri Tuntutan Rakyat) sebagai tuntutan atas situasi yang terjadi.

Isi Tritura

Perhimpunan demonstrasi dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan organisasi lainnya seperti KABI, KASI, KAWI, KAGI kemudian membentuk kelompok Front Pancasila. Demonstrasi besar- besaran dilakukan untuk menuntut DPR-GR diantaranya pada 12 Januari 1966. Para pengunjuk rasa menuntut tiga hal dari Tirtura.

Isi Tritura :

  1. Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI)
  2. Pembersihan Kabinet Dwikora dari unsur – unsur yang terlibat G30S
  3. Penurunan harga pasar

Tuntutan Tritura mendapat tentangan dari Soekarno dan menganggap hal tersebut adalah usaha pembelokan revolusi ke kanan. Oleh sebab itu, unjuk rasa semakin meluas dan para mahasiswa tetap pada pendiriannya.

Dampak Tritura

Pada tanggal 9 Januari 1966, Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) menyepakati rumusan tuntutan yang kemudian dikenal dengan Tritura yang akan disampaikan kepada Presiden Soekarno. Tritura sendiri merupakan buah pikiran dari tiga orang wakil KAMI Pusat yaitu, lsmid Hadad (Ikatan Pers Mahasiswa), Saverinus Suwardi (PMKRI) dan Nazaruddin Nasution (HMI).

Pada tanggal 10 Januri 1966 di halaman Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia untuk pertama kali Tritura dikumandangkan dan menjadi hari peringatan Tritura. Kolonel Sarwo Edhi yang saat itu menjadi pasukan elit RPKAD menghadiri peristiwa bersejarah itu.

Menanggapi aksi Tritura, pada 21 Februari 1966 Presiden Soekarno melakukan perombakan kabinet namun masih mempertahankan PKI sebagai bagian dari kabinet baru. Hal ini menyulut kembali demonstrasi mahasiswa pada tanggal 24 Februari 1966 yang mengakibatkan gugurnya mahasiswa bernama Arif Rahman Hakim yang tertembak.

Pada tanggal 11 Maret 1966, mahasiswa kembali melakukan demonstrasi di depan Istana Negara. Demonstrasi ini mendapat dukungan dari Angkatan Darat. Letnan Jenderal Soekarno kemudian meyakinkan Presiden Soeka

KELUAR