Rabu, 30 Jul 2025
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Kabinet Wilopo : Program Kerja, Keberhasilan dan Kemundurannya

Kabinet Wilopo merupakan kabinet ketiga dari demokrasi liberal setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat. Kabinet ini menjabat pada periode 3 April 1952 hingga 3 Juni 1953.

Terbentuknya Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo diangkat setelah bubarnya Kabinet Sukiman yang dibubarkan akibat kasus MSA. Pada awalnya, Soekarno menunjuk Sidik Djojosukarto dari PNI dan Prawoto Mankusasmito dari Masyumi sebagai formatur kabinet yang ditunjuk pada 1 Maret 1952. Sayangnya, kedua orang tersebut tidak terpenuhi karena tidak mendapat dukungan penuh dari parlemen sehingga Sidik dan Prawoto mengembalikan mandatnya.

Pada tanggal 19 Maret 1952, Soekarno menunjuk Wilopo sebagai formatur baru. Kabinet Wilopo dikenal sebagai kabinet zaken, atau kabinet yang berisi tokoh – tokoh yang ahli pada bidangnya.

Program Kerja Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo merumuskan enam program kerja. Program kerja yang diusung tidak jauh berbeda dengan program kerja pada kabinet sebelumnya. Berikut adalah program kerja dalam negeri Kabinet Wilopo :

  • Menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih Dewan Konstituante, DPR dan DPRD
  • Meningkatkan kemakmuran rakyat
  • Meningkatkan pendidikan rakyat
  • Pemulihan stabilitas keamanan rakyat

Program kerja luar negeri Kabinet Wilopo meliputi :

  • Penyelesaian masalah hubungan Indonesia-Belanda
  • Pengembalian Irian Barat ke pangkuan Indonesia
  • Menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif

Susunan Kabinet Wilopo

  • Presiden: Ir. Soekarno
  • Wakil Presiden: Drs. Mohammad Hatta
  • Perdana Menteri: Mr. Wilopo
  • Wakil Perdana Menteri: Prawoto Mangkusasmito

Daftar menteri dan kementrian Kabinet Wilopo

  1. Menteri Luar Negeri:
    Mr. Wilopo diberhentikan t.m.t 29 April 1952
    Mukarto diangkat t.m.t 29 April 1952
  2. Menteri Dalam Negeri: Mohammad Roem
  3. Menteri Pertahanan:
    Sri Sultan Hamengkubuwono IX berhenti t.m.t 2 Juni 1953
    Wilopo diangkat t.m.t 2 Juni 1953
  4. Menteri Kehakiman: Lukman Wiradinata
  5. Menteri Penerangan: Arnold Mononutu
  6. Menteri Keuangan: Sumitro Djojohadikusumo
  7. Menteri Pertanian: Mohammad Sardjan
  8. Menteri Perekonomian: Sumanang
  9. Menteri Perhubungan: Djuanda
  10. Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga: Suwarto
  11. Menteri Perburuhan: Iskandar Tedjasukmana
  12. Menteri Sosial:
    Anwar Tjokroaminoto berhenti t.m.t 9 Mei 1953
    Pandji Suroso diangkat t.m.t 9 Mei 1953
  13. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan: Bahder Djohan
  14. Menteri Agama: Fakih Usman
  15. Menteri Kesehatan: J. Leimena
  16. Menteri Urusan Pegawai: Pandji Suroso

Jatuhnya Kabinet Wilopo

Kabinet Wilopo berlangsung selama satu tahun. Selama masa pemerintahannya, Kabinet Wilopo mengalami beberapa permasalahan seperti gerakan separatisme dan kondisi ekonomi yang mengalami kemerosotan. Kabinet Wilopo dianggap bersalah dalam penyelesaian masalah tanah perkebunandi Sumatera Utara (Peristiwa Tanjung Morawa).

Peristiwa Tanjung Morawa diawali dari tanah Deli Planters Vereeniging atau DVP yang telah ditinggalkan lama pemiliknya. Permasalahan yang terjadi adalah adanya petani ilegal yang menggarap tanah DVP tanpa izin. Akibatnya dilakukan pengerahan polisi untuk mengusir para petani. Peristiwa ini menimbulkan korban sebanyak lima orang. Pers dan parlemen bereaksi keras terhadap peristiwa ini. Hingga pada 2 Juni 1952, Wilopo resmi menyerahkan mandatnya kepada presiden.

Sumber :
https://regional.kompas.com/read/2022/11/22/211138778/kabinet-wilopo-proses-terbentuk-program-kerja-dan-penyebab-jatuh?page=all
https://tirto.id/sejarah-kabinet-wilopo-susunan-program-kerja-akhir-kekuasaan-goBl

KELUAR