Rabu, 30 Jul 2025
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Sejarah Kapitulasi Tuntang : Latar Belakang, Isi dan Dampak

Kapitulasi Tuntang atau Perjanjian Tuntang merupakan perjanjian yang menandai penyerahan kekuasaan atas Jawa dari Republik Bataaf kepada pihak Inggris. Kapitulasi Tuntang ditandatangani pada tanggal 18 September 1811 di wilayah Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Latar Belakang Kapitulasi Tuntang

Pada Mei 1811, masa jabatan Daendels di Republik Bataaf digantikan Jan Willem Janssens. Tidak lama dari pergantian masa jabatannya, armada Inggris menyerang Batavia pada 4 Agustus 1811. Sejak berakhirnya masa pemerintahan Daendels, kekuatan Republik Bataaf banyak mengalami penurunan pada sektor militer dan keuangan. Inggris membawa armada sebanyak 60 kapal perang, 15.000 pasukan dan 500 kuda. Armada Inggris dipimpin oleh Lord Minto, Samuel Aucmuty, dan Kolonel Gillespei.

Tidak sampai seminggu, Inggris mampu merebut Batavia. Jan Willem Janssens melarikan diri ke Semarang untuk menuju Surakarta mencari perlindungan kepada Mangkunegaran. Namun, tidak sampai ke Surakarta, Janssens menyerah di Salatiga.

Isi Kapitulasi Tuntang

Peristiwa penyerahan Republik Bataaf kepada Inggris terjadi pada 18 September 1811. Hal ini dituangkan pada Perjanjian Kapitulasi Tuntang. Tokoh yang menandatangani Kapitulasi Tuntang adalah Gubernur Jenderal Jan Willem Janssens dari Republik Bataaf dan Jenderal Sir Samuel Auchmuty dari Inggris. Berikut adalah isi dari Kepitulasi Tuntang :

  • Seluruh Jawa berikut daerah taklukkannya diserahkan kepada Inggris
  • Semua serdadu Belanda menjadi tawanan perang Inggris
  • Semua utang yang terjadi selama pemerintahan Daendels tidak menjadi tanggung jawab Inggris S
  • emua pegawai yang mau bekerjasama dengan Inggris dapat ditempatkan pada kedudukan semula
  • Tentara yang dibina para raja boleh meninggalkan kesatuan atau pulang ke rumah

Dampak Kapitulas Tuntang

Hasil dari Kapitulasi Tuntang memiliki dampak sebagai berikut :

  • Wilayah VOC menjadi wilayah kekuasaan EIC
  • Wilayah Hindia Belanda dibagi menjadi empat gubernemen oleh Jenderal Lord Minto yaitu Malaka, Sumatera Barat, Maluku dan Jawa ditambah Madura, Palembang, Makassar, Banjarmasin serta Sunda Kecil
  • Thomas Stamford Raffles ditunjuk sebagai gubernur jenderal oleh Lord Minto
KELUAR