Rabu, 30 Jul 2025
  • Selamat Datang di Website Resmi SMAN 13 Semarang

Kisah Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan bercorak hindu Buddha yang diperkirakan berdiri sejak 1222 M. Sejarah pendirian Kerajaan Singasari tidak terlepas dari kisah Ken Arok yang merupakan pengawal dari Kediri yang mampu mendirikan kerajaan sendiri. Sosok Ken Arok tertera dalam kitab Pararaton, sedangkan pada Negarakertagama tidak dijelaskan sama sekali nama tersebut.

Kisah Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari

Terdapat berbagai versi mengenai cerita Ken Arok. Menurut kitab Pararton, asal – usul Ken Arok masih belum diketahui secara pasti. Diduga Ken Arok lahir dari petani miskin di tepi Sungai Brantas, Jawa Timur pada tahun 1182 M. Diceritakan ibu dari Ken Arok merupakan istri dari seorang pembantu adipati di Kerajaan Kediri bernama Gajah Para. Ketika Ken Arok lahir, ia dibuang oleh ibunya dengan harapan akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Namun, justru Ken Arok ditemukan dan diasuh oleh seorang pencuri bernama Lembong.

Ken Arok tumbuh dewasa menjadi seroang pencuri dan perampok. Kehidupan Ken Arok mulai berubah ketika bertemu dengan seorang Brahmana bernama Mpu Lohgawe. Lohgawe sedang mencari orang yang diyakini merupakan titisan dewa Wisnu. Lohgawe berkata bahwa suatu saat nanti Ken Arok akan menjadi penguasa atau Chakravartin. Setelah meninggalkan kehidupan kejahatannya kemudian Ken Arok dibawa Mpu Lohgawe menjadi pegawai Tunggul Amertung, seorang akuwu (camat) di Tumapel. Atas permohonan Brahmana Lohgawe, Tunggul Ametung tidak dapat menolak permintaan tersebut.

Ketika bekerja menjadi abdi dari Tunggul Ametung, Ken Arok tertarik dengan istri Tunggul Ametung bernama Ken Dedes. Ken Dedes adalah putri semata wayang pendeta Buddha bernama Mpu Purwa yang tinggal di lereng Gunung Kawi. Ken Dedes digambarkan sebagai istri yang sangat cantik. Suatu ketika, secara tidak sengaja Ken Arok melihat kain Ken Dedes tersingkap ketika turun dari kereta kuda di taman. Ia melihat sinar yang membuat Ken Arok terpikat dengan Ken Dedes.

Pembunuhan Tunggul Ametung

Ken Arok kemudian bercerita kepada Lohgawe. Keinginan Ken Arok semakin menguat ketika Lohgawe menyebut bahwa Ken Dedes merupakan nareswari, “perempuan yang nantinya akan melahirkan raja raja Jawa”. Mendengar niat jahat tersebut, Mpu Lohgawe sebagai seorang Brahmana tentu tidak menyetujui hal tersebut. Namun dengan kehendak yang sudah bulat serta dibutakan takhta kekuasaan dan wanita membuat Ken Arok berniat melancarkan aksinya. Guna melancarkan niat jahatnya, Ken Arok kemudian memesan sebuah keris kepada Mpu Gandring.

Mpu Gandring menjanjikan keris sakti yang dapat membunuh Tunggul Ametung dalam pengerjaan satu tahun. Namun, belum sampai setahun Ken Arok sudah tidak sabar dan nekat merebut keris yang belum sempurna dengan menusuk Mpu Gandring menggunakan keris yang dibuatnya hingga tewas. Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengutuk bahwa keris tersebut akan membunuh tujuh orang raja nantinya.

Sekembalinya Ken Arok ke Tumapel, ia dengan sengaja meminjamkan keris ke Kebo Hijo. Keris tersebut dipamerkanlah Kebo Hijo ke rakyat Tumapel sebagai keris miliknya. Pada malam berikutnya, secara diam – diam Ken Arok mengambil kerisnya dan kemudian menyusup ke kamar Tunggul Ametung untuk membunuhnya. Keesokan harinya, Kebo Hijo didakwa membunuh Tunggul Ametung karena terbukti keris yang digunakannya menancap di mayat Tunggul Ametung.

Meskipun Ken Dedes mengetahui kejadian dibunuhnya Tunggul Ametung, ia luluh akan rayuan Ken Arok. Sepeninggal Tunggul Ametung, naiklah Ken Arok menjadi akuwu Tumapel dan menikahi Ken Dedes. Ketika menikahi Ken Dedes, Ken Dedes tengah mengandung anak dari Tunggul Ametung yang kemudian diberi nama Anusapati.

Berdirinya Kerajaan Singasari

Ambisi Ken Arok tidak hanya sebatas merebut Tumapel. Pada tahun 1222 M, Ken Arok melakukan pemberontakan terhadap Raja Kertajaya dari Kediri dalam pertempuran Ganter. Keberhasilan pemberontakan tersebut mengukuhkan Tumapel menjadi wilayah yang merdeka lepas dari Kediri. Setelah itu Ken Arok kemudian menjadi raja pertama dengan gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi dan dinastinya disebut Dinasti Rajasa. Diperkirakan lokasi dari Kerajaan Singasari ada di Malang, jawa Timur.

Kematian Ken Arok

Setelah memerintah selama lima tahun 1222-1247 M, Ken Arok dibunuh oleh Anusapati, anak dari tunggul Ametung dan Ken Dedes. Anusapati yang telah lama curiga terhadap Ken Arok, mendapatkan kebenarannya dari Ken Dedes bahwa ayah kandungnya, Tunggul Ametung, dibunuh oleh Ken Arok. Anusapati menggunakan keris Mpu gandring sebagai cara membunuh.

Keturunan

Dari perkawinannya dengan Ken Dedes, Ken Arok mempunyai empat orang anak, yaitu Mahisa Wonga Teleng, Apanji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rumbu. Sedangkan dari selirnya yang bernama Ken Umang, Ken Arok juga memiliki empat anak, yaitu Tohjaya, Panji Sudhatu, Tuan Wergola dan Dewi Rambi. Ken Arok disebut sebagai pendiri Dinasti Rajasa, yaitu dinasti yang menurunkan raja-raja Singasari dan Majapahit. Hal itu diperkuat dengan temuan Prasasti Balawi, yang dikeluarkan oleh Raden Wijaya, pendiri Majapahit. Dalam prasasti tersebut, Raden Wijaya mengaku sebagai keturunan Wangsa Rajasa. Selain itu, raja Demak, Pajang, dan Mataram Islam, juga merupakan keturunan Dinasti Rajasa.

KELUAR